Mengenai ini terdapat 2 pendapat:
- Pandangan yang mengatakan bahwa nabi Ismail yang dikorbankan didukung oleh riwayat-riwayat yang bersumber dari sahabat-sahabat besar seperti Abu Hurairah, Abu Thufail, Amir bin Watshilah dan juga para tabi’in terkemuka seperti Said bin al-Musayyab, Yusuf bin Mahran, Rabi bin Anas dan lain-lain.
- pandangan yang mengatakan bahwa nabi Ishak yang dikorbankan di antaranya ialah Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Mas’ud, al-Abbas bin Abdul Muttalib, Ali bin Abi Thalib dan Umar bin al-Khattab dan dari kalangan Tabi’in di antaranya ialah Masruk, Ikrimah, Ibnu Sabit, Abi Maysarah dan lain-lain.
Sesungguhnya bagi umat Islam saat ini, tidak terlalu penting mempersoalkan siapa yang dikurbankan. Apakah Ismail atau Ishaq sama-sama putra Nabi Ibrahim. Hal terpenting sebenarnya ialah substansi peristiwanya.
Nabi Ibrahim dinyatakan lulus dalam ujian itu setelah betul-betul berusaha menggorok urat leher anak tercintanya, tapi tidak mempan dan kemudian diganti dengan qibasy/kambing. Kita juga sedang diuji oleh Allah SWT, relakah kita mengorbankan sesuatu yang paling berharga milik kita untuk diserahkan kepada Allah..?
Sumber:
- KH Nasarudin Umar di mediaindoneisa(dot)com
- Abdul Aziz di bincangsyariah(dot)com