Kisah perjalanan dakwah habib munzir di Bali

ImageBismillahirrahmanirrahiim, Selasa pukul 05.55 wib hamba meninggalkan Jakarta menuju Denpasar Bali bersama saudara Muhammad Ainiy dan saudara Muhammad Qalby, perjalanan ditempuh 1.30 menit, kami tiba pukul 08.30 wita (07.30 wib)

Hamba agak kesulitan memaksakan berjalan kaki di bandara CGK dan bandara Ngurah Rai karena lupa check in dengan memesan kursi roda pada pihak Garuda. Kedatangan hamba disambut Kordinator Majelis Rasulullah saw wilayah Bali, Ust H Badrudin, wakil koordinator Majelis Rasulullah Bali Hb Talib Assegaf, dan Bendahara koordinator Majelis Rasulullah Bali Hj Rois.

Kami langsung dibawa ke tempat peristirahatan, hamba rebah dan telah janji bahwa acara akan dimulai ba’da magrib, dan kami akan berangkat pukul 20.00 wita dari tempat peristirahatan. Hamba rebah kelelahan dan tidak sadarkan diri hingga pk 21.30 wita, hamba kaget dan bingung, bagaimana dengan acara Akbar diwilayah Gianyar?, (tidak jauh dari Denpasar), maka hamba melihat wakil koordinator Majelis Rasulullah Bali, Hb Talib Assegaf masih menunggu, hamba bertanya apakah masih mungkin jika meluncur?, ia mengatakan jamaah masih menanti, maka hamba segera bersiap siap dan berangkat menuju Majelis

Pukul 22.00 wita hamba sampai dan riuh sambutan dengan mahal qiyam menyambut hamba setelah hampir setahun hamba tidak mengisi majelis di Bali, mereka sangat rindu, berdatangan jamaah dari Karangasem, Negara, Klungkung, dan lain lain, termasuk Ketua Pembina kerukunan Muslim dan Hindu, yang beragama hindu : Bapak Anak Agung Ngurah Agung dan ayahnya.

Ia datang dengan membawa Pecalang pencalang (laskar laskar hindu) yang diperintahkannya untuk turut menjaga acara, hamba langsung menyampaikan tausiyah karena waktu, kasihan hadirin sudah menunggu dari magrib, dan panitia sangat risau hamba batal hadir, karena panitia banyak dicela masyarakat sebab menjanjikan kehadiran hamba namun hamba tidak jadi berangkat dan batal hadir, hingga pada saat itu mereka risau akan kembali dicela, apalagi massa sudah berdatangan dari banyak wilayah.

Selepas tausiyah diakhiri dengan dzikir bersama dan mereka asyik dan sangat khusyu dalam dzikir, acara selesai, hamba diamankan ke ruang kantor masjid, menghindari dahsyatnya kerubutan jamaah jika langsung keluar.

Selepas hamba keluar setelah kira kira setengah jam diruang kantor masjid, ternyata jamaah masih ramai, mereka bertakbir dan bershalawat saat hamba keluar, satu diantara mereka mengusap baju hamba dari belakang dan menjerit gembira, hamba tidak tega dan mundur memberikan tangan untuk menyalaminya, iapun menyalami dan menangis sekeras kerasnya karena gembira, Subhanallah.. muslimin di wilayah ini haus untuk sering dikunjungi.

Sepulang hamba dari acara, ditempat peristirahatan hamba menyampaikan pada pimpinan koordinator Majelis Rasulullah Bali, bahwa hamba akan datang dua bulan sekali atau sebulan sekali, untuk bisa terus memakmurkan muslimin disana dan menjaga eratnya hubungan baik antara muslim dan hindu disana yang hidup berdampingan.

Maulid Dhiya’ullami sudah beredar ke pelosok pelosok Bali dan banyak dibaca di majelis majelis, Alhamdulillah.. Mereka menunggu kunjungan, hamba menjanjikan pertengahan Februari 2013 insya Allah, dan tanggalnya akan dikabarkan kemudian.

Doa doa terluhur untuk para crew Majelis Rasulullah di Bali, khususnya Ustad H Badrudin, Habib Talib Assegaf, dan Hj rois. Mereka terus berjuang dengan dakwah ke pelbagai wilayah di bali sekaligus menyebarkan maulid dhiya’ullami karangan Guru Mulia, setahun mereka ditinggalkan namun semangat mereka tidak berubah, Subhanallah..

Rabbiy Rabbiy jadikan saudara saudari kami disana aman, damai dan sejahtera, hidup damai berdampingan walau berbeda agama, amiin.

Habib Munzir

http://www.majelisrasulullah.org

3 pemikiran pada “Kisah perjalanan dakwah habib munzir di Bali

  1. jazaakumullah fiddunya wa fil barzah wa fil akhir ya habibna kami muslimin muslimat bali akan terus perjuangkan apa saja yg telah antum rintis dan antum perjuangkan kami pasukan antum yg setia terus akan kibarkan bendera majelis rosulullah sampai nafas yg penghabisan. semoga Allah kumpulkan alfaqir bersama mu wahai guru mulya kami hari ini engkau tinggalkan kami di dunia,tapi kami mohon di akhirat jangan pernah meninggalkan kami.salmpaikan salam kami kpd jaddukum Rosulullah masukkan nama kami sekeluarga dalam syafaat beliau amin

Tinggalkan Balasan ke ahmad khumaidi Badruddin Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.